#tadarushadis 1
Bab Thoharoh merupakan bab pertama dari kitab Sunan Turmudzi, yang juga merupakan salah satu dari enam kitab hadis (kutubus sittah). Hadis pertama dalam kitab tersebut adalah:
لاتقبل صلاة بغير طهور, ولاصدقة من غلول
_Tidak lah diterima sholat seseorang tanpa bersuci, serta tidak (dianggap) shodaqoh harta yang didapat dari korupsi._
Dalam mendapatkan hadis ini Imam Turmudzi mengejarnya hingga ke beberapa orang. yaitu kepada: (1) Qutaibah bin Said, juga kepada (2) Abu Awanah dari Simak bin Harbi, juga kepada (3) Hunnad, juga kepada (4) Waqi’ dari Isro’il dari Simak, dari Mus’ab bin Said dari Ibnu Umar dari Nabi muhammad SAW.
Sehingga bisa disimpulkan, ada 4 jalur sanad yang didapatkan Imam Turmudzi dalam mendapatkan hadis ini.
Selanjutnya imam Turmudzi juga memberikan keterangan tambahan, bahwa ada sedikit perbedaan redaksi dari Hunnad, yaitu:” الا بطهور”
Sehingga dengan jalur sanad yang demikian, Abu Isa mengatakan bahwa hadis ini merupakan hadis yang paling shohih dan paling hasan di dalam bab Thoharoh yang ada di kitab Sunan Tirmidzi.
Ketika menjelaskan tentang hadis ini, KH. Taufiq Mukhid Pengasuh Ponpes Sunan Ampel Jombang mengatakan, bahwa ini memberikan pelajaran bagi kita boleh belajar satu hal pada beberapa guru. Bahkan beliau yang juga mursyid thoriqoh Qodiriyah wa Nahsabandiyah mengatakan: “Boleh mendalami thoriqoh Qodiriyah wa Nahsabandiyah tidak hanya pada satu guru.” Itu berarti Mursyid tidak boleh tertutup, dengan melarang-larang jama’ahnya belajar pada mursyid lain.
Syarat kesucian dalam sholat, sebagaimana disinggung hadis di atas, juga mencakup batalnya wudhu karena tertidur. Pernah pada tahun 1994, jamaah haji asal Jombang ketika mendengar adzan pada pukul 03.00 dini hari, langsung bersiap-siap sholat subuh. Ditunggu-tunggu ternyata tidak kunjung terdengar iqomah. Lalu mereka pun berinisiatif melakukan sholat subuh sendiri. Tak lama setelah itu mereka pun tidur.
Tanpa diduga, ternyata pada pukul 04.30 terdengar adzan lagi. Yang ini asli adzan subuh. Kyai Taufiq yang ketika itu tidak tidur membangunkan orang-orang yang tertidur tersebut, sontak mereka pun ikut sholat lagi, tanpa wudhu, mau wudhu juga tidak tahu tempatnya dimana, wong baru pertama pergi haji. “Lha berarti orang sekian banyak itu wudhunya batal, tidurnya aja sampai ngorok dan dalam posisi rebahan.” Tandasnya berkelakar.
M. Fathoni Mahsun
0 comments:
Post a Comment