Tuesday, 2 February 2016
Resum sarasehan dalam rangka konferensi PMII Cabang Jombang ke XXV. Unwaha Tambak Beras, 29 Jan 2016
Posted by
fathoni mahsun
at
20:22
1. Aswaja tidak bisa dijadikan ideologi untuk merebut kekuasaan. Karena ini adalah faham keagamaan. Sehingga dalam relasinya dengan kekuasaan, Aswaja hanya bisa menjadi inspirasi manakala kekuasaan itu sudah direbut.
2. Kader PMII harus 'alima' tahu dalam porsi maksimalis, bukan sekedar 'arofa' tahu dalam porsi minimalis. Pendek kata harus pintar
3. Kembali nya PMII ke pangkuan NU karena dipandang nilai baik di PMII sudah banyak yg terkikis, sehingga harus dikembalikan lagi ke NU agar baik lagi. Selain itu kalau mau ngotot independen, maka memaknainya harus konsisten. Independen tapi minta sumbangan nya ke orang NU, berarti tidak konsisten.
4. Harus dilakukan konsolidasi umat agar menjadi kuat. Dalam hal ini yg sama-sama mempunyai faham Aswaja, antara NU, banom-banom, RSNU, partai (PKB), dll. Dalam konteks ini juga ditariknya PMII kembali ke NU, harus dipahami.
5. Dalam konteks MEA, orang-orang di luar NU, bahkan diluar Islam, yg sudah melakukan reaksi, seperti taipan-taipan yg mengkonsolidasi para investor untuk masuk ke Indonesia, dan MNC Grup yg telah merambah bisnis finansial.
6. Akibat tidak adanya kesepahaman berkonsolidasi untuk menguatkan bangunan keumatan, maka hal-hal real yg dilakukan sebagian pihak tidak didukung oleh sebagian yg lain, seperti: pesimistis pihak-pihak tertentu ketika mendirikan RSNU. LAZIZNU yang kalah dengan LPUQ yg saat ini omsetnya sudah miliaran. PKB yg tidak didukung oleh orang NU, padahal dilahirkan NU. Sedangkan PKB masih menjaga komitmen untuk mengabdi ke NU, dalam bentuk: berusaha mendirikan BMT NU dan membangun kantor MWC di 8 kecamatan.
Tags :
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment